Skip to main content

Dari kami untuk kalian (catatan seorang musyrifah)



Dalam lingkaran yang kita jaga setiap kalinya,
Aku memandangi wajah-wajah di depanku penuh harap dan haru,
Jika lingkaran kita ibarat taman,
Maka kalian adalah kuncup bebungaan yang kan mekar baru,
Dan aku adalah penyiram dari tiap-tiap kalian.

Ada apa adikku?
Kumelihat kau melayu,
Dan langkah kakimu seakan kuyu,
Seakan jauh niatanmu tuk menjadi wanita setegar khadijah binti khuwailid
Atau sesabar asma’ binti abu bakar
Bukankah kita sama merindu,
Perjumpaan yang abadi di Hari berbangkit nanti?

Apakah ada dunia membayang dipelupuk matamu?
Kiranya perjuangan ini mudah,
Pasti banyak yang mengikutinya,
Tetapi perjuangan kita bukan perjuangan yang ringan,
Darinya ia banyak menuntut kita,
Harta kita, waktu kita, tenaga dan pikiran
Bahkan nyawa yang hanya satu-satunya ini,
  
Ketahuilah, adikku
Aku juga manusia yang sering alpha,
Hanya mampu memberi sedikit pengetahuan,
Dan arahan dalam melangkah,
Membeberkan kepada kalian seperti apa wajah bumi yang tengah kita pijak ini,
Agar tak sesat jalan kalian,
Agar tak terbawa arus kalian,
Mencari keridlaan sang Mudabbir.

Sungguh adik-adikku,
Dalam pembinaan yang kita lakukan,
Dalam nasehat-nasehat yang aku sematkan,
Dalam arahan juang yang aku tunjukkan,
sejatinya aku sedang menasehati diri sendiri,
Karena kalian adalah cerminan bagi diriku
Dan Aku melihat diriku disetiap diri kalian,

Maaf dalam perjumpaan kita, ada luka yang belum mampu aku sembuhkan,
Ada tepuk yang ternyata menyakitkan,
Ada jabat yang ternyata menyesakkan,
Ada kekata yang tidak berkenan,
Hingga tak ikhlas hati kalian, atau tak nyaman.

Karena pembinaan yang kita lakukan,
Sesungguhnya adalah perjuangan,
Untuk mempersembahkan bagi ummat,
Wanita-wanita pendobrak peradaban yang kelam,
Sang pemegang panji Rasulullah…

Maaf adik-adikku,
Bila banyak khilafku,
Bila tak sempurna aku, tak selayak Rasul dalam memandu,
Karena tak kubiarkan kalian memilih jalan mulus yang berpangkalkan neraka,
Tak kubiarkan kalian rehat walau sejenak,
Karena istirahat bagi kita yang sesungguhnya adalah syurga,
Dan dunia bukanlah tempat bagi kita tuk berleha-leha
‘laa raihatan ba’dal yaum, laa raihatan ba’dal yaum’…

Kau tahu adikku,
Tersemat harapan besar aku untukmu,
Semoga dari lisanmu yang tak henti menyuarakan yang haq dan mencegah yang bathil,
Segera tegak bisyarah Rasulullah,
Dan terwujudlah janji Allah Azza wa jalla
Kembalinya khilafah islam yang kedua,
Dan tercurahnya Rahmat Allah dari langit dan bumi

Maka, teruslah istiqomah,
Teruslah berjuang hingga kelelahan itu lelah mengikuti,
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan menyertaimu,
Karena dunia ini sesungguhnya sangat singkat,
Dan tempat kita kembali sesungguhnya jauh lebih kekal dan abadi

Adikku, tersemat dalam do’aku,
Semoga lingkaran kita tak terputus sampai disini,
Semoga kita dipertemukan kembali, dalam sebaik-baik pertemuan
Di sebaik-baik tempat kembali.
Maka jika tak kau melihat aku dalam syurga sana membersamaimu,
Jangan lupakan aku,
Dan ingatlah bahwasanya kita adalah lingkaran yang saling mengingatkan
Dalam keistiqomahan.

dibawakan dalam MUMDAS (Merajut Ukhuwah, Melejitkan Dakwah & Syari'ah) bersama LDK Fosdik Al-Umdah UNM
2 Januari 2016, Benteng Somba Opu 

Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indonesia, sampai negara-kota seperti Singapura.

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Lilin : Menerangi yang Lain tetapi Tidak Diri Sendiri

gambar dari https://billditewig.files.wordpress.com/2015/02/candle.jpg Janganlah menjadi seperti lilin, ia memberi cahaya bagi sekitarnya, tetapi membinasakan dirinya  sendiri -Izzah Haq-    pernah dengar kalimat seperti ini? "orang itu kalau menasehati bagus, tetapi sendirinya tidak melaksanakan". Atau yang semisal ,"dia selalu mengkritik kesalahan orang lain tetapi diri sendiri tidak diperhatikan".  Terkadang ada orang yang bijak dalam bertutur kata, lisannya adalah lisan seorang pengemban dakwah tetapi tingkah lakunya amat jauh dari apa yang diucapkannya. Ia mampu menasehati orang lain untuk berubah menjadi lebih baik, tetapi nasehatnya tidak ia laksanakan sendiri. Tidak Selaras antara perkataan dan perbuatan. Demikian kita bisa menyimpulkan, Berkaitan dengan ini Allah SWT menegur dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur'an, diantaranya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu ker