Skip to main content

Sabar Itu...

sabar bukanlah saat kita diam melihat kedzaliman yang nyata di depan mata,
sabar bukanlah saat kita menutup mata meninggalkan para pelaku maksiat,
tanpa sedikitpun mencegahnya,
sabar bukanlah saat kita memilih putih saat lingkungan telah menghitam pekat,
sabar bukanlah saat kita masih bisa tenang berdzikir dan berlama dalam rumah-rumah ibadah kita,
tanpa mau memikirkan kondisi hari ini,
tanpa mau mencari tahu apa penyebab kerusakan terjadi,
tanpa mau berupaya memperbaiki negeri
dengan hukum-hukum Ilahi.
tidak, yang demikian itu bukanlah sabar.

sabar bukan pula saat kita memilih 'aman',
saat kebenaran mulai dianggap membahayakan.
sabar bukan pula saat kita menjauhkan diri kita dan keluarga kita,
dari ancaman yang mungkin saja memergoki kita 'taat' pada perintahNya,
sabar bukanlah saat kita mengurung diri dan menghindar dari bahaya sekitar,
tidak menampakkan jati diri islam saat islam dianggap momok,
tidak meneriakkan kata 'khilafah' karena khilafah telah menjadi monster yang menakutkan,
tidak menyeru syariat saat hukum-hukum kufur mulai dimutlakkan,
tidak, yang demikian itu juga bukanlah sabar.

sabar adalah ketika kita mampu bicara tentang kebenaran,
yang datangnya dari Dzat Yang Maha Benar,
sabar adalah ketika istiqomah dalam menjalankan perbuatan yang haq,
dan tidak malu menampakkannya, bahkan dihadapan penguasa yang diktato sekalipun,
sabar adalah ketika siap menerima segala resiko atas kebenaran yang kita laksanakan.
inilah sabar yang akan diganjar pahala tanpa batas,
dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi


*dari buku Min Muqawwimat (pilar-pilar pengokoh Nafsiah Islamiah)
semoga kita termasuk ke dalam orang-rang yang sabar

Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indon...

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Kacamata

Bagi orang bermata minus seperti saya, keberadaan kacamata cukup urgen kehadirannya, bukan sekadar sebagai penghias mata. Kacamata mampu membuat penglihatan saya jauh lebih baik, membuat jelas pandangan-pandangan yang sebelumnya kabur, membuat saya dapat mengenai wajah orang, membuat saya dapat membaca papan nama jalan, melihat detil kotoran dan lubang-lubang yang ada di jalan, dan sebagainya. Demikian juga pandangan saya dalam menilai kehidupan. Saya punya kacamata tersendiri untuk memberikan penilaian dan memandang kejadian yang ada di sekitar. Sebagai seorang muslim, kita memang harus mengikatkan diri dengan hukum syara’, menimbang baik-buruknya suatu perbuatan dengan ketetapan Allah, bukan dengan pertimbangan akal semata, konstitusi, pancasila atau pendapat ahli-ahli barat. Bukan. “ Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah terhadap mereka, supaya mere...