sabar bukanlah saat kita diam melihat kedzaliman yang nyata di depan mata,
sabar bukanlah saat kita menutup mata meninggalkan para pelaku maksiat,
tanpa sedikitpun mencegahnya,
sabar bukanlah saat kita memilih putih saat lingkungan telah menghitam pekat,
sabar bukanlah saat kita masih bisa tenang berdzikir dan berlama dalam rumah-rumah ibadah kita,
tanpa mau memikirkan kondisi hari ini,
tanpa mau mencari tahu apa penyebab kerusakan terjadi,
tanpa mau berupaya memperbaiki negeri
dengan hukum-hukum Ilahi.
tidak, yang demikian itu bukanlah sabar.
sabar bukan pula saat kita memilih 'aman',
saat kebenaran mulai dianggap membahayakan.
sabar bukan pula saat kita menjauhkan diri kita dan keluarga kita,
dari ancaman yang mungkin saja memergoki kita 'taat' pada perintahNya,
sabar bukanlah saat kita mengurung diri dan menghindar dari bahaya sekitar,
tidak menampakkan jati diri islam saat islam dianggap momok,
tidak meneriakkan kata 'khilafah' karena khilafah telah menjadi monster yang menakutkan,
tidak menyeru syariat saat hukum-hukum kufur mulai dimutlakkan,
tidak, yang demikian itu juga bukanlah sabar.
sabar adalah ketika kita mampu bicara tentang kebenaran,
yang datangnya dari Dzat Yang Maha Benar,
sabar adalah ketika istiqomah dalam menjalankan perbuatan yang haq,
dan tidak malu menampakkannya, bahkan dihadapan penguasa yang diktato sekalipun,
sabar adalah ketika siap menerima segala resiko atas kebenaran yang kita laksanakan.
inilah sabar yang akan diganjar pahala tanpa batas,
dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi
*dari buku Min Muqawwimat (pilar-pilar pengokoh Nafsiah Islamiah)
semoga kita termasuk ke dalam orang-rang yang sabar
sabar bukanlah saat kita menutup mata meninggalkan para pelaku maksiat,
tanpa sedikitpun mencegahnya,
sabar bukanlah saat kita memilih putih saat lingkungan telah menghitam pekat,
sabar bukanlah saat kita masih bisa tenang berdzikir dan berlama dalam rumah-rumah ibadah kita,
tanpa mau memikirkan kondisi hari ini,
tanpa mau mencari tahu apa penyebab kerusakan terjadi,
tanpa mau berupaya memperbaiki negeri
dengan hukum-hukum Ilahi.
tidak, yang demikian itu bukanlah sabar.
sabar bukan pula saat kita memilih 'aman',
saat kebenaran mulai dianggap membahayakan.
sabar bukan pula saat kita menjauhkan diri kita dan keluarga kita,
dari ancaman yang mungkin saja memergoki kita 'taat' pada perintahNya,
sabar bukanlah saat kita mengurung diri dan menghindar dari bahaya sekitar,
tidak menampakkan jati diri islam saat islam dianggap momok,
tidak meneriakkan kata 'khilafah' karena khilafah telah menjadi monster yang menakutkan,
tidak menyeru syariat saat hukum-hukum kufur mulai dimutlakkan,
tidak, yang demikian itu juga bukanlah sabar.
sabar adalah ketika kita mampu bicara tentang kebenaran,
yang datangnya dari Dzat Yang Maha Benar,
sabar adalah ketika istiqomah dalam menjalankan perbuatan yang haq,
dan tidak malu menampakkannya, bahkan dihadapan penguasa yang diktato sekalipun,
sabar adalah ketika siap menerima segala resiko atas kebenaran yang kita laksanakan.
inilah sabar yang akan diganjar pahala tanpa batas,
dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi
*dari buku Min Muqawwimat (pilar-pilar pengokoh Nafsiah Islamiah)
semoga kita termasuk ke dalam orang-rang yang sabar
Comments
Post a Comment