Skip to main content

Jalan Mulus bukan untuk Kita

" Tapi... jalan kebenaran, Tak akan selamanya sunyi,
ada ujian yang datang melanda,
ada perangkap menunggu mangsa..." (Snada, Sekeping Hati)


mata kita telah tertunjuki kebenaran sejati, itulah islam. kita pun berazzam dalam hati, ingin setia di jalan ini apapun yang terjadi.
kita berangan-angan menjadi pembela islam yang terpercaya, yang dari lisan dan pengorbanan kita islam kan bisa kembali berjaya, saya tak meragukan itu, niat itu ada dalam jiwa-jiwa kita.

tapi niat hanyalah sekadar niat, tanpa realisasi apapun,
niat itu harusnya membuahkan kontribusi kita,
bukan mencukupkan diri menjadi saksi bagi mereka yang berjuang,
menjadi pendengar setia kisah heroik mereka yang bekerja dengan iman,
merasa aman setelah diri nyaman duduk di perhalaqohan.

sekarang bekerjalah, biarkan orang-orang yang beriman melihat kita bekerja,
dan Allah adalah sebaik-baik penilai,
apakah kita 'benar-benar' bekerja,
atau sakadar berkhayal tentang rasa sakit duri yang menusuk kaki kita,
atau sekadar mengagumi islam jaya dangan jerih payah pejuang sesungguhnya.

sekarang bekerjalah,
berbicaralah,
terbata tak mengapa,
dari  pada berdiam dan alpha.

islam tak tersebar oleh lisan orang yang diam,
islam tak diemban oleh orang-orang yang malas berjuang,
jalan ini memang penuh liku,
tetapi itu bukan hanya sekadar lagu,

"dan katakanlah: bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yan ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (TQS At-Taubah: 105) 

Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indon...

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Kacamata

Bagi orang bermata minus seperti saya, keberadaan kacamata cukup urgen kehadirannya, bukan sekadar sebagai penghias mata. Kacamata mampu membuat penglihatan saya jauh lebih baik, membuat jelas pandangan-pandangan yang sebelumnya kabur, membuat saya dapat mengenai wajah orang, membuat saya dapat membaca papan nama jalan, melihat detil kotoran dan lubang-lubang yang ada di jalan, dan sebagainya. Demikian juga pandangan saya dalam menilai kehidupan. Saya punya kacamata tersendiri untuk memberikan penilaian dan memandang kejadian yang ada di sekitar. Sebagai seorang muslim, kita memang harus mengikatkan diri dengan hukum syara’, menimbang baik-buruknya suatu perbuatan dengan ketetapan Allah, bukan dengan pertimbangan akal semata, konstitusi, pancasila atau pendapat ahli-ahli barat. Bukan. “ Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah terhadap mereka, supaya mere...