Skip to main content

Kapan Kembalimu

Khilafah, nyaris seabad kita tak bertemu, aku rindu...
Dengan izin Allah pergimu, dan dengan izinNya pula kan kembali segera, kami tahu...
Dan kami sudah terlalu rindu untuk bertemu...
Sangat rindu...

Hadirmu yang ditunggu-tunggu
Dari waktu ke waktu, seiring lenyapnya jejakmu
Banyak yang menyangsikan kembalimu,
Seperti mimpi bayangmu...
Utopis bagi sebagian mereka berkata
Tetapi iman kami mengadu,
Hadirmu adalah seperti mentari yang usir gulita

Khilafah, kapan kah kau tegak kembali?
Nyaris kering air mata kami,
Nyaris luruh darah kami,
Nyaris tak berbekas aqidah kami

Apakah kau tunggu hingga layak pejuang-pejuang Agama ini?
Mungkin banyak dari kami yang tak sadar diri,
Termasuk juga aku
Mungkin banyak diantara kami tak layakkan diri
Tuk jadi pengusung tegakmu
Karena itukah tak kunjung kembali dirimu?

Khilafah, kami rindu ingin bertemu...
Mungkinkah masih berdenyut jantung kami
Saat tiba masa itu
Yang kami tahu, 
Kami tak henti berjuang sembari menyebutkan namamu
Khilafah, kembalilah segera...

“... Tsumma takuunu khilafatan ‘ala min hajjinnubuwwah...”

Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indon...

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Kacamata

Bagi orang bermata minus seperti saya, keberadaan kacamata cukup urgen kehadirannya, bukan sekadar sebagai penghias mata. Kacamata mampu membuat penglihatan saya jauh lebih baik, membuat jelas pandangan-pandangan yang sebelumnya kabur, membuat saya dapat mengenai wajah orang, membuat saya dapat membaca papan nama jalan, melihat detil kotoran dan lubang-lubang yang ada di jalan, dan sebagainya. Demikian juga pandangan saya dalam menilai kehidupan. Saya punya kacamata tersendiri untuk memberikan penilaian dan memandang kejadian yang ada di sekitar. Sebagai seorang muslim, kita memang harus mengikatkan diri dengan hukum syara’, menimbang baik-buruknya suatu perbuatan dengan ketetapan Allah, bukan dengan pertimbangan akal semata, konstitusi, pancasila atau pendapat ahli-ahli barat. Bukan. “ Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah terhadap mereka, supaya mere...