Skip to main content

See You Next Time, adek-adek

"adek-adek", begitulah cara saya memanggil siswa-siswi di tiga kelas yang saya ajar selama PPL: kelas VIII.4, VIII.5 dan VIII.6. selama mengajar saya memposisikan diri saya sebagai guru, kakak dan sekaligus teman.
panggilan dari mereka untuk saya pun beragam, ada yang memanggil saya ibu, kakak, bahkan ummi. tapi panggilan 'Ummi' ini hanya datang dari kelas VIII.6. panggilan ini pertama kali dicetuskan oleh Rifki, salah seorang siswa dari kelas tersebut. lama kelamaan teman-teman Rifki pun memanggil saya dengan julukan tersebut.
hampir tiga bulan saya menjalani PPL di SMPN 3 Makassar, sungguh merupakan pengalaman yang tak terlupakan. saya belajar bagaimana cara memahamkan siswa, belajar memanage kelas, belajar berempati atas kekurang pahaman mereka, belajar memotivasi, bahkan belajar mengenal karakter anak yang berbeda-beda.
dalam hal ini saya mendapatkan satu poin dalam mengajar "Seorang Pengajar takkan pernah berhenti belajar, karena tugas seorang pengajar adalah memahamkan orang lain." seorang guru dituntut untuk menguasai materi ajar yang akan diajarkan sekaligus dituntut untuk kreatif agar siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran sang guru.
jujur saja, di awal mengajar saya berkeinginan memposisikan diri saya sebagai seseorang yang layak disegani sebagaimana mereka menyegani guru-guru mereka. saya lalu memasang wajah killer, sok disiplin dan ketus dan menjelaskan bahwa nilai matematika mereka berada ditangan saya. saya tidak mau mereka meremehkan saya karena posisi saya hanya sebagai guru PPL. akan tetapi usaha saya yang sangar itu hanya bertahan 5 menit di awal. selanjutnya saya kembali menjadi diri saya yang tak bisa bicara keras, tak mampu menggertak, dan kadang bingung bagaimana cara membelajarkan siswa yang enggan belajar.
anak-anak sekarang tuh unik-unik memang. ada siswa yang enak banget di kasih tau bin penurut, dia yang mencari-cari kita untuk ditanya seperti Asilah, kharisma dan Nanda di kelas VIII.4, atau seperti Adawiah, Mita, Ragil, reski, Awaliyah, Thariq di kelas VIII.5 dan ada Yani, Rifki, Adelia, dan mayoritas VIII.6 yang kagak susah diatur.
ada yang lumayan dan mut-mutan kalo belajar, mesti di bilangin tiga kali dulu baru mau mengikuti ajakan
curahan hati awal ngajar
         ada juga siswa yang bikin ngurut dada dan buat saya harus sering-sering nyabarin diri sendiri, dan sering bikin saya kelimpungan memikirkan cara jitu untuk membuat beberapa anak mau mendengar: ada Naufal, Yasin, Alfaris, Elfira, Fadel, Luqman, Wahyu, ziad, Reza, Wahid, reski pratama, dkk yang tak bergeming bahkan jika ancamannya nilai matematika jeblok. Masya Allah... salut sebenarnya sama mereka karena mereka tak perduli apapun bahkan tak khawatir jika nilai terancam. hanya saja yang tak tega makanya saya kejar-kejar terus mereka agar mau menggenapkan tugas-tugas yang disia-sia. ckckc...


thanks for give me the full colours teaching experience. thanks for being my students.

jika waktu telah berlalu, mungkin kalian akan lupa pernah di ajar matematika sama kak izzah.  
but, i will always remember you all, siswa-siswiku, dari yang ternurut sampai yang ter-ter-terlalu :p
minimal kalo kalian liat kubus atau prisma, ingat kak izzah,
kalo kalian ingat perbandingan senilai dan berbalik nilai, ingat kak izzah,
kalau ingat peluang ingat kak izzah.

bye bye... see you next time. kalau mau bertanya soal matematika nomor hape kakak selalu aktif kok (maaf tak menerima line, BBM, WA, instagram, dll). pesan saya,'sayangi guru dan pengajar kalian tanpa memandang siapapun dia. mereka guru kalian dan kalian harus menghargainya.'

see you...
bersama kelas 8.6
saat saya lagi ngajar
foto paparazzi
Aa' Gym dan Faizal

Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indonesia, sampai negara-kota seperti Singapura.

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Lilin : Menerangi yang Lain tetapi Tidak Diri Sendiri

gambar dari https://billditewig.files.wordpress.com/2015/02/candle.jpg Janganlah menjadi seperti lilin, ia memberi cahaya bagi sekitarnya, tetapi membinasakan dirinya  sendiri -Izzah Haq-    pernah dengar kalimat seperti ini? "orang itu kalau menasehati bagus, tetapi sendirinya tidak melaksanakan". Atau yang semisal ,"dia selalu mengkritik kesalahan orang lain tetapi diri sendiri tidak diperhatikan".  Terkadang ada orang yang bijak dalam bertutur kata, lisannya adalah lisan seorang pengemban dakwah tetapi tingkah lakunya amat jauh dari apa yang diucapkannya. Ia mampu menasehati orang lain untuk berubah menjadi lebih baik, tetapi nasehatnya tidak ia laksanakan sendiri. Tidak Selaras antara perkataan dan perbuatan. Demikian kita bisa menyimpulkan, Berkaitan dengan ini Allah SWT menegur dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur'an, diantaranya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu ker