Intelektual muda dalam belenggu kapitalisme-liberalisme,
Tersandera pemikiran mereka, tersandera jiwa mereka,
Terbutakan mata mereka, tuli pendengaran mereka,
mati kepekaan mereka, terlalai hati mereka,
di luar sana ummat memanggil,
terhimpit ekonomi kapitalis sadis,
dijerat makar-makar kaum salibis,
ditipu penguasa-penguasa dengan janji manis,
para intelektual menganga,
tak tahu harus berbuat apa
Intelektual muda dalam cengkraman liberalisme-sekularisme
Kini benar tersibukkan dengan tugas-tugas kuliah,
Padahal sejatinya ia adalah agen perubahan,
Yang dari pemikirannya yang kreatif dan cemerlang
Terlahir ide-ide segar,
Dan gebrakan perubahan,
Yang dari jiwa mudanya yang bergelora,
Tercipta semangat yang pantang redup,
Namun dalam cengkraman liberalism-sekularisme,
Para intelektual muda menyia-nyiakan potensinya yang luar
biasa,
Tak peduli pada realita, tak lagi kritis pada penguasa
Wahai intelektual muda,
Mengapa kau tak kunjung buka suara,
Mengapa kau dilenakan dengan buai dunia,
Mengejar materi yang tiada habisnya;
Tugas-tuntutan akademik, tersibukkan dengan perkuliahan,
Praktikum dan laporan dikerja hingga malam suntuk,
Penelitian dan bimbingan diburu hingga berlarut-larut,
Semua demi nilai, demi materi, demi gelar sarjana,
Demi selembar ijasah…
Lalu alpha dan menutup mata,
Dengan kondisi bangsa yang diambang bencana…
Wahai intelektual muda,
Masyarakat menaruh harapan besar di pundakmu,
Berharap perubahan dapat tercipta dari tindak-tandukmu,
Ambillah bagian perjuangan mendobrak kedzaliman rezim kufur
nan dzalim,
Ambillah bagian peran menyuarakan keadlian,
Ummat ini membutuhkanmu,
Agama ini meminta dedikasimu
Wahai inteleketual muda,
Pandanglah jauh melintasi tumpukan buku-buku kalkulus dan
statistika,
Allah akan meminta pertanggung jawaban dari kita,
Atas segala nikmat yang telah diberikanNya,
Nikmat ilmu, kesehatan dan usia muda,
Kelak akan ditanya bagaimana kita memanfaatkannya.
Wahai intelektual muda, kerahkan segala potensimu,
Tuk jadikan ummat ini sebagai khairu ummat ukhrijat linnas
Wahai Intelektual muda,
Jadilah intelektual sejati yang mampu membela Agama Allah,
Hingga Agama ini kembali menjadi Rahmat bagi seluruh alam
Wahai intelektual muda,
Kuatkan azzam mu,
Kepalkan tinjumu,
Dihadapan langit kita berseru,
“kami intelektual muda, pejuang islam”
Allahu akbar! Allahu Akbar
*Puisi ini dibawakan dalam Open Rekrutmen LDK Fosdik Al-Umdah UNM @gedung bahasa arab UNM, 20 Maret 2016
Comments
Post a Comment