Skip to main content

Perjalanan

Setiap perjalanan pasti ada akhirnya.
Ujung jalan telah menunggu, dengan pasti.
Hanya saja, kita tidak tahu kapan akan berhenti.
Adalah gerak dan waktu, yang akan menjawab segala tanya. Kita hanya terus berusaha melangkah, senantiasa.

Seseorang tidak akan di tanya, kapan ia akan sampai di ujung jalan.
Namun, ia akan di tanya: "sudah seberapa jauh kaki melangkah untuk sampai di ujung jalan sana?"
Seperti itulah jalan para pejuang.
Pejuang tidak tahu sampai kapan ia harus senantiasa berjuang.
Yang ia tahu hanya berjuang, berjuang dan berjuang.
Kerikil, duri dan bebatuan tak jarang menyertai, baginya ini bukan penghalang.
Sampai ia berhasil mencapai ujung jalan, ataukah Sang Pemilik Waktu berkata: "ini saatnya kau pulang".

Lalu, muncul tanya dalam gelisah.
Siapa gerangan sang pejuang yang selalu tabah dalam perjalanan menuju akhir kisah?
Siapa?
Jawabnya adalah mereka.
Mereka yang selalu menjunjung tinggi kalimah-Nya.
Berjuang untuk meninggikan syariat-Nya.

Fa aina nahnu? Lalu dimanakah kita?
Adakah kita sebagai pejuang itu?
Ataukah yang lain telah menggantikan kita di posisi itu?
Teruntuk engkau para pejuang yang mulia.
Yang lisanmu selalu basah menyampaikan risalah-Nya.
Yang hatimu selalu resah-gundah, menyaksikan kondisi ummat Rasul-Nya.
Yang pikirmu selalu bergulat hebat, memikirkan nasib ummat Rasul-Nya.

Melarikan diri, bukan solusi!
Bila di rasa jalan ini begitu terjal ...
Maka fokuslah pada goyahnya!
Bukan aral merintangnya.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (QS. Ash-Sharh : 5-6)
*copas

Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indon...

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Kacamata

Bagi orang bermata minus seperti saya, keberadaan kacamata cukup urgen kehadirannya, bukan sekadar sebagai penghias mata. Kacamata mampu membuat penglihatan saya jauh lebih baik, membuat jelas pandangan-pandangan yang sebelumnya kabur, membuat saya dapat mengenai wajah orang, membuat saya dapat membaca papan nama jalan, melihat detil kotoran dan lubang-lubang yang ada di jalan, dan sebagainya. Demikian juga pandangan saya dalam menilai kehidupan. Saya punya kacamata tersendiri untuk memberikan penilaian dan memandang kejadian yang ada di sekitar. Sebagai seorang muslim, kita memang harus mengikatkan diri dengan hukum syara’, menimbang baik-buruknya suatu perbuatan dengan ketetapan Allah, bukan dengan pertimbangan akal semata, konstitusi, pancasila atau pendapat ahli-ahli barat. Bukan. “ Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah terhadap mereka, supaya mere...