Skip to main content

A Child Celled ‘it’, gambaran orang tua ‘sakit’ di Barat



Penulis Buku: Dave Pelzer
     ‘tak habis pikir’, begitulah komentar saya membaca pengalaman ‘kelam’ Dave yang dituangkannya dalam buku ini. buku ini bercerita tentang child abuse yang marak terjadi pada masyarakat barat. Diawal saya mengira tulisan ini hanyalah karangan belaka, bahkan terkesan berlebihan penulis menggambarkan perlakuan kejam ibu kandungnya kepada dirinya.
Ke-tak habis pikiran-nya saya yang pertama adalah saat ibu kandung dave menyiksa Dave dengan cara yang kejam: seperti tak memberinya makan jika ia tak bisa mencuci piring kotor sesuai waktu yang ditargetkan ibunya. Kendatipun diberi makan, makanan itu hanya berupa sisa sarapan dari piring saudara kandungnya yang lain. Pukulan, tarikan, benturan, dilukai dengan pisau, dibakar, bahkan diberi minum Clorox dan amonia. Sungguh keji! Saya beranggapan ibu Dave benar-benar menderita gangguan jiwa . begitu pula saudara dan ayahnya yang tak berkutik mencegah ibu kandung Dave.
Dave punya pola pikirnya sendiri, sekalipun dalam kesendiriannya dan siksaan bertupi yang tidak manusiawi dari ibu yang telah melahirkannya, tak sedikitpun ia menyerah dengan mengakhiri hidupnya, meski ia menunggu-nunggu bahwa akan tiba saat dimana hidupnya akan berakhir ditangan ibunya sendiri.  Kini Dave Pelzer dewasa yang berhasil terbebas dari ibunya mengambil sisi positif peristiwa kelam masa kecilnya, dengan menjadi seorang motivator dan pendamping bagi anak-anak yang juga bernasib sama seperti dirinya. Dave memilih menjadi manusia yang berbeda sekalipun merupakan korban penyiksaan ibunya. Berbeda dengan kasus anak lainnya yang kebanyakannya melanjutkan rantai penyiksaan yang dulu dialaminya, kalau bukan pada orang terdekatnya, atau kepada anaknya, atau kepada orang lain disekitarnya.
Jumlah kasus penyiksaan anak dan pembunuhan anak oleh orang tua sangat banyak jumlahnya di Barat sana. Salah satu bentuk human eror yang terjadi akibat sistem liberal yang bebas tanpa batas dan tanpa aturan. Sesungguhnya mereka yang mengaku ‘bebas’ tidaklah benar-benar bisa terbebas dari rasa frustasi, tekanan mental, hancurnya moral dan gaya hidup rusak yang dihasilkan dari kebebasan yang mereka elu-elukan. Jadilah orang-orang Barat itu berpura-pura bahagia tetapi sebenarnya kering akan suasana iman dan kegelisahan hidup karena mengingkari fitrah.
Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, serta memuskan akal dan menentramkan jiwa. Inilah indikasi agama yang benar. Islam sendiri menganggap bahwa anak adalah titipan Allah SWT yang diamanahkan kepada orang tua untuk dijaga, dikenalkan kepada Penciptanya, diajarkan apa yag harus dilakukan dan apa yang harus ditinggalkan. Mendidik anak bahkan ada pula rambu-rambunya dalam islam.
Sungguh saya bersyukur diberi orang tua yang mengenalkan saya kepada kepada Pencipta saya, sang khaliq. Dan saya amat prihatin pada jutaan anak yang terus menjadi korban kekerasan dari orang tuanya, yang seharusnya menjadi tempat seorang anak berlindung.
NB: buku ini saya baca dalam bentuk e-booknya. Kalian bisa download bukunya di http://elexindo.blogspot.co.id/2015/04/a-child-called-it-kisah-nyata.html

Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indonesia, sampai negara-kota seperti Singapura.

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Lilin : Menerangi yang Lain tetapi Tidak Diri Sendiri

gambar dari https://billditewig.files.wordpress.com/2015/02/candle.jpg Janganlah menjadi seperti lilin, ia memberi cahaya bagi sekitarnya, tetapi membinasakan dirinya  sendiri -Izzah Haq-    pernah dengar kalimat seperti ini? "orang itu kalau menasehati bagus, tetapi sendirinya tidak melaksanakan". Atau yang semisal ,"dia selalu mengkritik kesalahan orang lain tetapi diri sendiri tidak diperhatikan".  Terkadang ada orang yang bijak dalam bertutur kata, lisannya adalah lisan seorang pengemban dakwah tetapi tingkah lakunya amat jauh dari apa yang diucapkannya. Ia mampu menasehati orang lain untuk berubah menjadi lebih baik, tetapi nasehatnya tidak ia laksanakan sendiri. Tidak Selaras antara perkataan dan perbuatan. Demikian kita bisa menyimpulkan, Berkaitan dengan ini Allah SWT menegur dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur'an, diantaranya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu ker