Skip to main content

Mahkota lima Ribu Rupiah



            Mata Wini sudah terasa berat, kepalanya sudah tergolek pasrah di atas bantal, tinggal menghitung detik ia akan tertidur pulas andai saja smartphonenya tidak berbunyi nyaring. “Setengah Mati Merindu”nya Judika memenuhi ruang kamar kosnya yang sempit. Sekiranya tetangga kamarnya tidak protes, pasti ia akan menikmati lagu kesayangannya itu sedikit lebih lama.
“Ya, halo?” tanyanya dengan suara seperti setengah sadar.
“Dengan Meilani?” suara nge-bass. Wini mengerutkan dahi. Ia agak jengkel, tidurnya terganggu dengan sebuah telepon salah sambung.
“Maaf salah sambung” balasnya dengan suara ketus.
Hampir saja ia mematikan telepon tetapi suara di seberang keburu menyahut.
“Ini bukan dengan Meilani, ya? Berarti Yoga salah kasih nomer nih.”
“Yoga? Siapa ? Maaf gak kenal juga. Sudah ya.” Wini pun menutup teleponnya.
 Ia kembali memejamkan mata.
“Halo, kalo bukan dengan Meilani lalu kamu siapa?” suara lelaki tadi masih terdengar dari hape bahkan menjadi semakin keras.
Celaka. Rupanya tadi itu Wini salah menekan tombol, bukannya tombol endcall, ia malah menekan tombol Loudspeaker. Wini terduduk panik, ia menormalkan kembali suara hapenya panik kalau-kalau ia mengganggu teman kamar sebelah kosannya yang hanya dibatasi tripleks .Ia memastikan kamar sebelah tenang-tenang saja lalu menempelkan hapenya ke telinga.
Lelaki itu masih berbicara, “Yoga gak mungkin salah kasih nomor.”
“Terserah lah! Saya kan bilang saya gak kenal situ dan juga Yoga. Nama saya Wini, BUKAN Meilani. Anda salah sambung.”
“Oh… kalau begitu, saya minta maaf Wini. BeTeWe Nama lengkap kamu winni the phooh kah? Haha nama yang lucu”, tawa renyah itu membuat Wini ‘tak keberatan’ meladeni telepon salah sambung tersebut.
“kamu sendiri siapa? Spongebob gitu?” Wini menimpali candaannya.
Pembicaraan pun berlangsung seru ditimpali haha hihi disana-sini. Wini merasa mendapat teman baru.
Dari sekali telepon itu ia mengetahui si penelpon salah sambung rupa-rupanya tinggal tidak jauh dari tempatnya berkuliah. Lihatlah, bahkan baru sekali telepon tersebut mereka sudah bertukar alamat. Wini pun merasa tak keberatan diajak ketemuan dengan lelaki bersuara renyah dan gemar bercanda yang baru diketahuinya itu.
***
Wini mengetahui lelaki salah sambung kemarin bernama Setyo. Hari ini sudah kali ketujuh ia mengajak Wini jalan bareng. Walau mereka berkenalan baru sebulan, tetapi mereka sudah lengket bak pasangan kekasih.
“Tau gak, Win. Saya sudah penasaran dengan kamu sejak pertama kali kamu angkat suara di telepon salah sambung kemarin. And see, kita matcing banget kayak sepasang sepatu.”
“Haha… sepasang sandal japit kali.” Wini tertawa lebar. Semenjak mengenal Setyo hari-harinya terasa lebih ceria. Terasa indah dan berbunga-bunga.
Wini yang merupakan seorang mahasiswa dari kampung senang-senang saja diajak berjalan-jalan keliling kota. Wini mengaku walau sudah setahun jadi mahasiswa, ia sama sekali belum sempat melihat-lihat tempat wisata yang menarik di kota Daeng itu. Setyo lalu menawari Wini untuk mengunjungi tempat-tempat wisata dan hiburan yang diketahuinya. Maka Jadilah, setiap sore sepulang Setyo dari kerja, ia membonceng Wini berkeliling kota hingga pulang jelang isya.
“Ke pantai Losari yuk!” ajak Setyo.
“hayuk!.”
“Tapi kita nyemilnya gorengan saja ya.”
“Terserah, gratisan ini kan?.”
“5000 perak cukup kayaknya buat berdua.”
“cukup lah....”
Hari itu Wini berkeliling sekitar pantai bersama Setyo. Mereka berjalan hingga sampai ke sisi pantai yang agak remang. Adzan magrib sudah dari tadi berkumandang, beberapa menit lagi masuk waktu Isya. Wini dan Setyo lupa Shalat. Tidak, bahkan sejak mereka saling ketemu mereka selalu melewatkan waktu shalat.
Mereka tak sadar, berdua-duaannya mereka rupanya selalu disertai oleh pihak ketiga, Apalagi kalau bukan yang menjadi pihak ketiga adalah Syaitan yang menjelma menjadi nafsu liar. Wini dan Setyo melewatkan semalaman disana sampai subuh tiba.
***
“Nomor yang anda tuju, Sedang tidak aktif”, kali ini suara operator telepon yang menjawab panggilan Wini, sama seperti berpuluh-puluh panggilan sebelumnya.
 Air mata Wini sudah tidak tertahankan lagi. Terhitung hari ini sudah genap satu minggu sejak ia melepaskan ‘mahkota suci’ miliknya kepada Setyo. Tetapi mendadak Setyo lenyap seolah-olah ditelan bumi. Handponenya tidak lagi pernah aktif sejak ia mengantarnya pulang ke kos-an subuh itu. Wini menggigit bibir.
Diingat-ingatnya alamat rumah Setyo dan tempat kerja yang sering diceritakan Setyo. Ia nekat menyambanginya. “Yang berbuat harusnya bertanggung jawab”, begitu pikir Wini.
Wini merasa seluruh sendinya hampir lepas ketika tiba di tempat kerja yang diceritakan Setyo. Tetapi sungguh disayangkan, alamat rumah yang diceritakan Setyo ternyata hanyalah alamat palsu.
“Siapa tadi yang dicari? Setyo? Maaf tidak ada yang namanya Setyo di sini.” Kata salah seorang Satpam Jaga yang ditanyai Wini.
“Masa sih,Pak? Beneran?” Wini memastikan.
gambar dari google image
“Beneran, mbak. Kalau tidak percaya silakan cek satu persatu karyawan yang ada di dalam. Perusahaan ini perusahaan kecil, mbak. Jadi saya hapal semua karyawan yang kerja disini.”
Wajah Wini pucat pasi.
“Dan Setyo itu, saya yakin dia penipu. Sebulan yang lalu ada gadis juga yang nanya tentang Setyo seperti Embak. Tapi, ya… tidak ketemu lah ,wong gak ada Setyo kok disini.” Satpam itu terus nyerocos tanpa memperhatikan perubahan wajah Wini.
“Yang mirisnya tuh ya, mbak. Gadis itu mengaku disetubuhi setelah dibelikan gorengan lima ribu perak.”
Lalu Wini pun ambruk.

Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indonesia, sampai negara-kota seperti Singapura.

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Lilin : Menerangi yang Lain tetapi Tidak Diri Sendiri

gambar dari https://billditewig.files.wordpress.com/2015/02/candle.jpg Janganlah menjadi seperti lilin, ia memberi cahaya bagi sekitarnya, tetapi membinasakan dirinya  sendiri -Izzah Haq-    pernah dengar kalimat seperti ini? "orang itu kalau menasehati bagus, tetapi sendirinya tidak melaksanakan". Atau yang semisal ,"dia selalu mengkritik kesalahan orang lain tetapi diri sendiri tidak diperhatikan".  Terkadang ada orang yang bijak dalam bertutur kata, lisannya adalah lisan seorang pengemban dakwah tetapi tingkah lakunya amat jauh dari apa yang diucapkannya. Ia mampu menasehati orang lain untuk berubah menjadi lebih baik, tetapi nasehatnya tidak ia laksanakan sendiri. Tidak Selaras antara perkataan dan perbuatan. Demikian kita bisa menyimpulkan, Berkaitan dengan ini Allah SWT menegur dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur'an, diantaranya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu ker