Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Sederhana

Kita kumpulan dua tiga lebih manusia Dari jenis keturunan yang sama, Memayung dalam satu silsilah bernama keluarga, Dalam rasa yang sama. Kita adalah rumah bagi satu dan yang lainnya, Dengan atap yang sering bocor yang bising saat angin ribut melanda, Dengan lumut di sekitar dindingnya, Karat di pagar besinya, Tetapi selalu saja ke sana tempat kita pulang. Kita adalah manusia-manusia yang saling tahu, Tahu benar burukku apa, Tahu benar baikmu tak seberapa, Tetapi kita memang menerima apa adanya, Kurang dan alphanya kita. Kita adalah telaga bagi satu dan lainnya, Tempat air mata biasa bermuara, Tempat segala do’a mengena, Tempatnya pengorbanan ada, Pengorbanan abah… Pengorbanan umi… Pengorbanan kita, Untuk bisa mengukir senyum dan meringankan beban sesama. Kau tahu, Kita pun akan menambah bilangan keluarga, Aku kan jadi ibu, Ibu kan jadi nenek, Ayah kan jadi kakek, Tetapi kita takkan lupa, Bahwa kita bersama untuk meny

Intelektual Muda Pejuang Islam

Intelektual muda dalam belenggu kapitalisme-liberalisme, Tersandera pemikiran mereka, tersandera jiwa mereka, Terbutakan mata mereka, tuli pendengaran mereka, mati kepekaan mereka, terlalai hati mereka, di luar sana ummat memanggil, terhimpit ekonomi kapitalis sadis, dijerat makar-makar kaum salibis, ditipu penguasa-penguasa dengan janji manis, para intelektual menganga, tak tahu harus berbuat apa Intelektual muda dalam cengkraman liberalisme-sekularisme Kini benar tersibukkan dengan tugas-tugas kuliah, Padahal sejatinya ia adalah agen perubahan, Yang dari pemikirannya yang kreatif dan cemerlang Terlahir ide-ide segar, Dan gebrakan perubahan, Yang dari jiwa mudanya yang bergelora, Tercipta semangat yang pantang redup, Namun dalam cengkraman liberalism-sekularisme, Para intelektual muda menyia-nyiakan potensinya yang luar biasa, Tak peduli pada realita, tak lagi kritis pada penguasa Wahai intelektual muda, Mengapa kau tak kunjung buka

Pernahkah kau merasa

Pernah tidak kamu merasa, waktu berjalan sangat lama? Dan yang kamu lakukan hanya melirik ke arah jam dan mengutuki menit yang menjelma menjadi siput. Well, itu terasa banget mana kala kamu sedang amat bosan mendengarkan penjelasan gurumu, belajar di kelas menjadi tidak menarik, kamu tidak mengerti setiap suara yang keluar dari mulut guru dan mendadak bell pulang menjadi sangat kamu rindukan. Pernah merasa kayak gitu, gak?. Dan terang saja, dalam kondisi yang demikian kalian pasti sudah tidak memperhatikan guru/dosen beserta penjelasannya. Mulai sekarang saya minta kepada kalian yang mengalami gejala di atas untuk menyetop kebiasaan itu.   Have you ever think how the teacher’s fele? Oke, jujur, saya pun pernah mengalami gejala tersebut saat masa sekolah menengah dahulu. Kala itu pelajaran biologi, saya benar-benar tidak mengerti penjelasan dari pak Razak (guru biologi saya waktu masih SMA ), entahlah apa sebabnya. Karena saya tidak tertarik lagi mengikuti penjelasan beliau, ja