Kita kumpulan dua tiga lebih manusia Dari jenis keturunan yang sama, Memayung dalam satu silsilah bernama keluarga, Dalam rasa yang sama. Kita adalah rumah bagi satu dan yang lainnya, Dengan atap yang sering bocor yang bising saat angin ribut melanda, Dengan lumut di sekitar dindingnya, Karat di pagar besinya, Tetapi selalu saja ke sana tempat kita pulang. Kita adalah manusia-manusia yang saling tahu, Tahu benar burukku apa, Tahu benar baikmu tak seberapa, Tetapi kita memang menerima apa adanya, Kurang dan alphanya kita. Kita adalah telaga bagi satu dan lainnya, Tempat air mata biasa bermuara, Tempat segala do’a mengena, Tempatnya pengorbanan ada, Pengorbanan abah… Pengorbanan umi… Pengorbanan kita, Untuk bisa mengukir senyum dan meringankan beban sesama. Kau tahu, Kita pun akan menambah bilangan keluarga, Aku kan jadi ibu, Ibu kan jadi nenek, Ayah kan jadi kakek, Tetapi kita takkan lupa, Bahwa kita bersama untuk meny
inilah kebebasan yang hakiki, tak terkekang nafsu dan keinginan, hanya tulus penghambaan