Skip to main content

Saya Paham perasaan itu

Saya paham perasaan apa itu.

Perasaan yang menyebabkan Amrozi dan kawan-kawannya melemparkan peledak ke tengah orang-orang maksiat di Bali.

Perasaan yang sama yang menyebabkan FPI tak tahan untuk segera bertindak menutup lokalisasi, gang-gank maksiat, dan mencegah munkar.

Perasaan para pemuda muslim Belanda, Jerman, dari berbagai penjuru mengutus diri mereka sendiri menuju lapangan jihad di Palestina dan Suriah.

Perasaan yang menuntun langkah para pemuda Indonesia mengadakan seminar-seminar yang menggelorakan langkah perubahan fundamental.

Perasaan itu adalah perasaan ingin mengubah.
Perasaan yang sudah muak dengan kekejian dan kemunafikan dunia.
Marah, jijik, kecewa, berontak,...

Perasaan itu hadir tatkala matamu sudah merah melihat mayat-mayat bergelimpangan di Gaza, Rafah, Suriah, Myanmar, China.... manusia-manusia yang meninggal hanya karena megakui bahwa tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah dan pengakuan bahwa Muhammad adalah Rasulullah dan Nabi terakhir....

Perasaan itu hadir tatkala telingamu sudah panas mendengar jerit-jerit wanita yang diperkosa dipinggir jalan, teriakan anak-anak yang sakit yang ditolak rumah sakit karena tak punya biaya, rintihan kaum papa yang kelaparan dan tak kuat menahan derita...

Perasaan itu hadir tatkala akal mu tak lagi sanggup menghitung jumlah kriminalitas yang menangga, kemaksiatan yang merajalela, zina dan seks bebas yang meliar seakan sah-sah saja, kebutuhan hidup yang makin membuat senjang orang miskin dan kaya, kebobrokan moral, kebodohan sistemik yang melahirkan jutaan buruh di negeri sendiri dan mengijinkan asing menjadi tuan...

Perasaan yang kini coba dikekang penguasa...
Perasaan yang seharusnya dihinggapi oleh sebagian besar para pemuda,  para pemikir yang mengindra fakta yang ada, para ulama yang berhati zuhud dan bersih, para ahli ibadah yang menghambakan hidupnya hanya untuk Allah saja, dan masyarakat pada umumnya yang menjadi korban dari ketidakadilan sang penguasa...

Tetapi perasaan itu liar dan bisa berakibat fatal jika tidak dibimbing akal dan Dalil-dalil syara’...
Perasaan itu bisa mematika kita jika kita tak tahu harus bagaimana meluapkannya...

Belajarlah, mengkajilah islam, niscara perasaan itu akan terarah...
Bergegaslah, dengungkan gema perubahan, kita butuh Revolusi Islam...
Bangkitlah, berjuanglah bersama orang-orang yang benar, turutlah menjadi bagian dari gerakan perubahan ini...

#menuju Rapat dan Pawai Akbar 1436 H
Abdesir, 30 Desember 2014




Comments

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indonesia, sampai negara-kota seperti Singapura.

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Lilin : Menerangi yang Lain tetapi Tidak Diri Sendiri

gambar dari https://billditewig.files.wordpress.com/2015/02/candle.jpg Janganlah menjadi seperti lilin, ia memberi cahaya bagi sekitarnya, tetapi membinasakan dirinya  sendiri -Izzah Haq-    pernah dengar kalimat seperti ini? "orang itu kalau menasehati bagus, tetapi sendirinya tidak melaksanakan". Atau yang semisal ,"dia selalu mengkritik kesalahan orang lain tetapi diri sendiri tidak diperhatikan".  Terkadang ada orang yang bijak dalam bertutur kata, lisannya adalah lisan seorang pengemban dakwah tetapi tingkah lakunya amat jauh dari apa yang diucapkannya. Ia mampu menasehati orang lain untuk berubah menjadi lebih baik, tetapi nasehatnya tidak ia laksanakan sendiri. Tidak Selaras antara perkataan dan perbuatan. Demikian kita bisa menyimpulkan, Berkaitan dengan ini Allah SWT menegur dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur'an, diantaranya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu ker