Skip to main content

Ayah


Ayah, bagaimana jikalau seandainya kehidupan ini sandiwara belaka?
Bumi ini hanyalah seperti panggung tempat pementasan drama,
Dan kita memainkan lakon didalamnya.
Tentu saja kau sebagai ayahku, dan aku adalah anakmu.

Ayah, jikalau seandainya kita hanya pemain sandiwara,
Maka penonton pasti tak sudi melihat kita,
Ayah, sebuah nama yang disandangkan untukmu,
Dan aku harus menyebutmu begitu,
Anak, sebuah tokoh yang diperankan olehku,
Dan kau harus menganggapku begitu.
TAKDIR, inilah judul sandiwara yang kita mainkan.

Tetapi yah, kau tak pantas memainkan peran itu.
Tidak, aku salah, bukan tak pantas, hanya saja kau belum terlalu mahir.
Berlakulah yang pantas dipanggung ini,
Agar penonton tak ada yang pulang.

Ayah, mungkinkah kau ingin segera akhiri sandiwara ini?
Agar kau bisa menjadi seperti yang kau ingini,
Seperti burung yang lepas dan terbang bebas di udara.
Tetapi sayangnya, panggung ini bukan langit.

Ayah, tirai ini ditutup, adalah sebuah keniscayaan.
Sandiwara ini akan berakhir.
Tapi sayangnya kau tak bisa begitu saja bebas.
Akan ada sesi evaluasi
Dimana peranmu kan diberi upah,
Atau malah kritikan dan ganjaran.

Ayah, apa kau tak suka dengan peranmu?
Atau karena aku yang membuatmu menjadi tak suka?
Ayah, aku ingin memberitahumu,
Jika suatu saat nanti tirai ini tertutup,
Aku tak keberatan tetap pergi membawa nama itu.
“anak ayah”…
Dan mungkin sepucuk rindu bekas pentas kan tetap melekat.
Bahwa aku ingin tetap memainkan peran ini,
Bahkan jika sandiwara ini telah berakhir…
                                                                                                                                Seribu rindu tuk ayah


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TANYA JAWAB SEPUTAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

1.     Apakah MEA? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah dicanangkan dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area ) pada tahun 1992.   Pasar bebas ASEAN adalah gagasan World Trade Organization (WTO ) yang bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang meniscayakan aliran barang, jasa, investasi, modal dan buruh terampil.   Tentu saja yang mampu memanfaatkan akses terbuka itu adalah negara, perusahaan dan individu yang memiliki daya saing tinggi.  2.     Apa sajakah potensi ASEAN? Secara geografis, negara-negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik wilayah fisik yang beranekaragam. Negara-negara ASEAN terdiri dari negara kepulauan yang luas, semenanjung, daratan-benua, tidak-berpantai ( landlocked ) sampai negara kota. Ditinjau berdasarkan luas wilayah, negara-negara di kawasan tersebut mempunyai rentang dari negara kepulauan seperti Indon...

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Filosofi Kacamata

Bagi orang bermata minus seperti saya, keberadaan kacamata cukup urgen kehadirannya, bukan sekadar sebagai penghias mata. Kacamata mampu membuat penglihatan saya jauh lebih baik, membuat jelas pandangan-pandangan yang sebelumnya kabur, membuat saya dapat mengenai wajah orang, membuat saya dapat membaca papan nama jalan, melihat detil kotoran dan lubang-lubang yang ada di jalan, dan sebagainya. Demikian juga pandangan saya dalam menilai kehidupan. Saya punya kacamata tersendiri untuk memberikan penilaian dan memandang kejadian yang ada di sekitar. Sebagai seorang muslim, kita memang harus mengikatkan diri dengan hukum syara’, menimbang baik-buruknya suatu perbuatan dengan ketetapan Allah, bukan dengan pertimbangan akal semata, konstitusi, pancasila atau pendapat ahli-ahli barat. Bukan. “ Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah terhadap mereka, supaya mere...