(monolog ini dibawakan oleh dua orang yakni bunda dan nanda)
bunda : Andai waktu
dapat ku putar,
Tak aka nada kelam yang
menyelimuti
Ketakutan yang senantiasa
mencengkeram
Dan kegelapan yang terbentang
Andai waktu dapat ku putar
Tak akan kupilih jalan yang
salah ini
Jalan yang memaksaku melakukan
banyak kejahatan berunut
Jalan yang memaksaku menjadi
seorang monster
Demi kesenangan sesaat
Kuredamkan diriku dalam kubangan
dosa
Maksiat menjadi hal yang lumrah
Cinta semu yang berbalut nafsu
kulakoni jua
Kini aku harus menanggung buah
Dari benih yang kutanam
Hamil diluar nikah bukanlah
harapanku
Namun ini telah menjadi
pilihanku
Mimpiku masih panjang
Cita-citaku masih tinggi
Aku belum siap dengan segala
konsekuensi ini
Nanda : Bunda, andai
kau tau betapa bahagianya diriku
Aku telah menjadi pemenang
diantara jutaan saingan
Yang berharap dapat berkembang
di rahimmu juga
Tapi Allah telah memenangkanku
Menempati rahimmu yang hangat
Bunda...
Mengapa engkau tidak merasakan
hal yang sama denganku
Mengapa engkau sering menangis?
Ataukah itu adalah tangisan
kebahagiaan karena kita akan segera berjumpa?
Bunda...
Taukah engkau, semenjak berada
di rahimmu aku sering mendoakanmu
Agar senantiasa sehat karena
delapan bulan kedepan kita akan berjuang
Untuk satu perjumpaan yang
mengharukan
Bunda : Tibalah aku
pada putusan yang tak beradab ini
Aku harus mengeluarkan janin ini
Sakit... pasti sakit
Tapi ini buah dari maksiat yang
belum sanggup aku tanggung sendiri
Nanda : Bunda...
Ini hariku yang keempat puluh
Tubuhku terasa terguncang semua
Entah apa namanya benda-benda
yang datang menghampiriku
Yang kutau benda-benda itu
sangat tajam
Benda itu menarik dan mencabik
tubuhku
Yang masih sangat lemah ini
Bunda...
Rasa sakit ini tak bisa
kugambarkan dengan kata-kata
Namun rasa kecewaku jauh lebih
sakit dari apa yang kurasa
Kecewa karena engkau tak
melindungiku hari ini
Kecewa karena tidak bisa lagi
melihat wajahmu yang cantik
Kecewa karena tak bisa menjadi
pelindungmu kelak di hari tuamu
Bunda : Aku tak
bermoral, ya memang aku tak bermoral
Semua tentang moralitas jangan
kalian sampaikan lagi
Toh pada faktanya lingkungan telah
sukses membentuk kami menjadi amoral
Dari bangun pagi sampai tidur
lagi kami disediakan tayangan tak bermanfaat
Ketika dewasa aku tak dikenalkan
bagaimana cara mengenal Allah
Tapi aku diarahkan untuk mencari
sosok yang bernama pacar
Pulang malam tak jadi masalah
yang penting ada yang mengantar pulang
Stop bicara tentang moral, aku
muak
Tentang siapa yang salah jangan
ditanya lagi
Karena bisa jadi anda semua
penyebabnya
Anda yang hanya diam melihatku
bermaksiat
Seolah itu adalah tontonan
sinetron
Anda yang memfasilitasi tempatku
bermaksiat
Hanya demi selembar uang
Anda yang membantuku mengeluarkan
janin yang tak berdosa
Dan anda yang menerimaku seolah
itu adalah hal yang wajar
Nanda : Bunda...
Engkau mencintaiku tapi mungkin
Allah lebih mencintaiku
Allah memanggilku kembali untuk
bermain di surgaNya
Namun ada ketakutanku yang lain,
ketakutan akan mu bunda
Bunda...
Apa yang kelak akan kau jawab
jika Allah menanyakanmu
Tentang hari ini
Tentang hari dimana kau
membiarkanku tersakiti
Tersayat, dan tercabik-cabik
Bunda : Maafkan aku
anakku
Bundamu juga adalah korban dari
sistem sekuler
Yang telah menjauhkan bunda dari
Allah
Nanda : Bunda...
Kuharap jangan lagi ada yang
sepertiku
Bertaubatlah dengan taubat yang
sebenar-benarnya
Semoga bunda disayang Allah
Comments
Post a Comment