Wahai guru, wahai pendidik generasi,
Apakah arti menuntut ilmu?
Apakah ilmu itu adalah soal nilai yang memenuhi KKM?
Ataukah tentang tugas-tugas yang penuh formalitas?
Atau ilmu adalah tentang pelajaran yang kami peroleh di
kelas-kelas
Wahai guru, wahai panutan generasi,
Akankah setelah pelajaran matematika, kimia dan fisika,
Kami bisa menjadi sebenar-benar manusia?
Yang menghamba sepenuhnya kepada sang pencipta
Menjadi Hamba Allah yang beriman dan bertakwa
Wahai guru,
Ajari kami bagaimana menghadapi kehidupan di sistem
kapitalis-sekuler seperti sekarang
Kehidupan dimana pergaulan bebas begitu mudah menjadi teman
setia kami,
Anak-anak perempuan dengan mudahnya menggadaikan kehormatan,
Anak-anak laki-lakinya begitu akrabnya dengan kenakalan,
Narkoba, seks bebas, tawuran, pacaran, minuman keras
Tidak ada jaminan kami terhindar dari belenggu kemaksiatan
Wahai pahlawan tanpa tanda jasa,
Ajari kami bagaimana tak terikut arus kapitalis-sekuler saat
ini,
Kehidupan yang membuat kami jauh dari identitas kami sebagai
seorang muslim,
Membuat kami tak lagi mengenal islam kaffah,
Membuat kami tak lagi mengenal syari’at islam yang mulia,
Membuat kami asing dan antipati dengan agama kami
sendiri.
Membuat kami lupa dengan sejarah islam yang pernah
menguasai dunia
Wahai guru, engkau yang digugu dan ditiru,
Ajarkan kami tentang syari’at islam yang tinggi,
Sekaligus jadikan kami sosok yang cemerlang dengan ilmu
sains dan teknologi,
Pahamkan kepada kami tentang apa yang benar dan yang salah,
Apa yang baik dan buruk menurut timbangan Allah.
Kami ingin seperti ibnu sina,
Yang ahli dibidang kedokteran dan kimia
Sekaligus mumpuni di bidang ilmu fiqh dan hadits.
Kami mendamba menjadi sosok fhatimah al fihriy
Muslimah yang membangun sebuah universitas untuk umat,
Sekaligus ibu genenrasi yang sukses.
Bantu kami meraih cita-cita tertinggi,
Yakni cita-cita akan ummat Muhammad SAW dan cita-cita agama
Islam,
Bukan cita-cita yang sekadar sampai pada pekerjaan dan
profesi,
Melainkan cita yang menjadikan islam kembali bertahta di
bumi,
Dengan islam rahmatan lil’alamin....
Makassar, 27 Oktober 2016
Comments
Post a Comment