Ingatanku tentang mu tak banyak, kawan.
Mungkin waktu telah mengikisnya,
menjadikan setiap masa dahulu,
Seperti potongan-potongan kenangan yang hanya menyediakan
gambar,
Tentang mu…
Banyak tawa yang selalu kau ukir,
Kenakalan-kenalakan kecil,
Canda yang lekat dengan mu,
Itulah dirimu,
Setidaknya diingatanku yang tak bagus.
Engkau teman yang ceria…
Andi Richard…
dan aku teringat lagi gambaran tentang mu,
di kelas, terkadang meminjam buku catatan ku,
di lapangan, saat kau dan 4 kawan mu itu bermain,
saat upacara bendera,
di ruang guru,
bahkan suaramu...
yang kini hanya bisa kami tangisi.
Engkau telah pergi mendahului kami,
Pergi dari dunia yang fana ini,
Dan kau membekaskan cerita diingatan kami,
Bahwa ingatan seorang kawan pada saudaranya,
Adalah tentang seperti apa kebiasaan kita pada kawan kita.
Hari ini mungkin kau mendengar Andi Richard telah pergi,
Esok hari bisa jadi,
Kau akan mendengar bahwa izzah amanatun haq juga telah pergi
mendahului,
Ke tempat kembalinya yang pasti.
Lalu aku ingin sekali bertanya pada kalian,
Apa yang tersisa dalam benak kalian tentang diriku?
3-7-2015
*bagaimana rasanya sendiri di bawah gundukan tanah itu?
foto: Andi Richard, teman sekelasku selama 3 tahun di SMAN 22 Makassar
Comments
Post a Comment