Belakangan cerita mengkhwatirkan tentang Mr.Black ini cukup sering saya dengar terutama dari pengguna setia Lotus teknik yang menghubungkan kampus UNM Parangtambung dengan kompleks PU Mallengkeri. Mr.Black, dari cerita-cerita yang saya dengar merupakan bapak-bapak, berbadan cukup besar, mengenakan sepeda motor metic, berpakaian rapi ,berkulit gelap serta yang membuat kami mewaspadainya ialah sikapnya yang menjurus kepada pelecehan seksual.
Taman saya berinisial N kuliah di FBS mengisahkan pengalamannya yang tak mengenakkan saat bertemu dengan Mr.Black. Si N ini awalnya tak menaruh curiga pada seorang bapak yang bertanya alamat kos padanya. Namun lama-kelamaan pertanyaan bapak ini jadi agak aneh dan timbullah kekhawatirannya dengan mengingat-ingat wejangan para akhwat (teman perempuan) untuk selalu berhati-hati (terhadap manusia ‘berkelainan’ ini). N pun segera pergi namun ternyata bapak tadi menstater motornya dan mengikuti N. Walaupun tempat N berlari adalah kompleks perumahan namun karena sedang hujan sehingga tak ada satupun orang yang keluar. Si N terus berlari menuju kosnya tetapi Mr.Black juga menancapkan gasnya. Sambil menangis N menggedor-gedor gerbang kosnya dan Mr.Black juga menuju kosan N. Beruntung ada mahasiswa lelaki yang tinggal di depan kos N keluar dan menanyakan keadaan N yang menangis, lalu Mr.Black pun segera kabur. Saya begitu pihatin mendengar penuturannya dan tak sanggup membayangkan jika saya ada di posisi N saat iru. Setelah kejadian itu N tak lagi pergi kemana-mana seorang diri.
Cerita senada juga didapat dari teman saya di FMIPA. Ia menangis setibanya di kelas dan berkata bahwa ada bapak-bapak aneh yang memperlihatkan (maaf) kemaluannya ketika ia sedang jalan ke kampus lewat lotus teknik. Serta sederet cerita lainnya yang mungkin teman-teman kampus banyak mendengarnya.
Keberadaan Mr.Black ini juga saya dengar dari teman-teman yang ada di UIT dan UNISMUH, ada juga yang bertemu dengan ‘orang berkelainan’ ini saat di jalan raya ketika berkendara sepeda motor, selalu dengan cara yang mirip: menguber-uber alias mengejar dan meminta kita melihat (maaf) kemaluannya.
Sengaja saya menuliskan kisah ini agar kita lebih berhati-hati terutama bagi teman-teman mahasiswi, saran dari saya adalah jangan pulang/pergi ke dan di kampus sendiri apalagi jika daerah yang kita lewati sepi, setidak-tidaknya itulah hal yang paling minim yang bisa kita lakukan untuk menghindari Mr.Black.
Mr.Black meneror, bukti kapitalisme tak menjamin rasa aman
Kampus dan tempat-tempat kos para mahasiswa seakan menjadi lahan subur terjadinya tindak kriminal yang merenggut rasa aman. Keberadaan Mr.Black salah satu contohnya. ‘Orang-orang berkelainan’ ini sejak dahulu terus saja menghantui para mahasiswi dan karena tidak adanya penanganan yang lebih serius sehingga Mr.Black menjadi semacam teror tersendiri.
Pihak yang berperan di sini tentu saja individu, masyarakat dan negara dalam skala tuntasnya. Mr.Black sebagai individu dipastikan memiliki kelainan seksual dan bisa jadi penyalurannya melalui bertingkah aneh seperti yang telah dijelaskan di atas. Masyarakat di sekitar tempat menetap mahasiswa juga berperan dalam mencegah dan atau membiarkan terjadinya hal seperti ini. Atau dengan kata lain tidak adanya kontrol sosial di tengah-tengah lingkungan kampus dan sekitarnya. Dan yang paling berperan penting dengan memberikan jaminan rasa aman bagi tiap warganya adalah Negara. Sikap permisif (serba boleh) dan hedonis bin liberal telah menjadi karakter negara demokrasi yang asasnya adalah kebebasan.
Islam Solusi Tuntas
Islam telah terkonsep secara sempurna mulai dari konsep ibadah hingga konsep negara. Dan negara islam ini telah terbukti menjamin rasa aman bagi warganya. Tercatat dalam kitab al-kamil fi at-tarikh karya ibn Al-Athir, pada masa kepemimpinan khalifah Mu’tashim pada kekhilafahan abbasiyah. Kala itu seorang muslimah keturunan bani hashim sedang berbelanja di sebuah pasar di Ammuriah, sebuah kawasan yang dikuasai Romawi. Di saat sedang berjalan itulah sang muslimah diganggu oleh seorang lelaki romawi dengan menyentuh ujung jilbabnya sehingga muslimah itu secara spontan berteriak, “ dimana engkau ya Mu’tashim, tolong aku..”
Teriakan muslimah tersebut akhirnya sampai ke telinga khalifah mu’tashim. Puluhan ribu tentara pun digelar mulai dari gerbang ibukota di Baghdad hingga ujungnya mencapai kota di Ammuriah. Pembelaan kepada muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari tangan Romawi.
Rasulullah SAW bersabda, “orang beriman itu ialah orang yang membuat rasa aman terhadap saudaranya dan jiwanya”. (HR. ibnu Majah dan Ahmad dari Fudhalah ibn Ubaid).
Begitulah, islam menjamin rasa aman bukan hanya kepada yang muslim tetapi juga kepada non muslim [QS. At-taubah (9):29]. Rasa aman ini bisa diperoleh secara utuh hanya dengan penerapa islam diseluruh lini kehidupan oleh negara, negara yang akrab kita kenal dengan sebutan khilafah islamiyah. Wallahu’alam[]
Comments
Post a Comment