Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Aku dalam Diamku

Ujung mataku melirik, melihatmu duduk sendiri dan seakan sedang berfikir, Lalu terjadi dialog dalam kepalaku, “apa yang sedang kau pikirkan? Tak maukah membaginya kepadaku, Coba lontarkan gagasanmu, Kita memang terbiasa berdebat, Karena aku dulu punya ego, dan kau pun begitu, Kali ini akan ku coba redam egoku, dan berempati.” Empati? Aku selalu mengajarkan orang lain untuk berempati, Aku bahkan melakukannya pada yang lain, lantas mengapa tidak dengan mu? Ah… aku masih menganggap kau mampu, Aku masih menganggap kau laksana kesatria yang tahu harus bagaimana bertingkah laku, Dan bertutur pada yang ada dibawahmu, Ku anggap kau tahu… Dan tak mengoreksi sikapmu. Aku bahkan mengecam kelemahanmu, tapi tak sedikitpun mencoba meringankan beban di pundakmu “anak macam aku?” Mungkin begitu hardikmu Yang juga dalam diam mu. Sayangnya isi kepala kita tak bisa saling mengerti. Hanya dalam diamnya, aku dan dirimu. Kapankah ada waktu kita   bersua?

Surat Untuk Abah

abah, suatu saat jika kau membaca surat ku ini, dan kau dapati aku sebagai anakmu yang paling tak mengerti dirimu, aku yang sungguh tak mengerti jalan pikirmu, mudahnya sikapmu berubah-ubah, dan sikapku yang cuek terhadapmu, atau bahkan tak peduli, maafkanlah aku, bah. karena sesungguhnya rasa peduliku sangat besar, hanya saja aku tak terbiasa menunjukkannya. maaf, dan aku mencintaimu karena Allah

Untukmu Shalilah

Ya shalihah, apakah bulan Ramadhan ini membawa perubahan baik bagi dirimu? jika ya, Alhamdulillah. Sudah merasakan nikmatnya taat dalam bermunajat kepada Allah? Alhamdulillah jika sudah. Sungguh kita pun sedih jika ditinggal bulan penuh kebaikan ini nanti. Tapi salihah… aku masih melihat kecantikan lahirian lebih engkau perhatikan ketimbang kecantikan sejati dihadapan Allah. Menutup aurat masih pilih-pilih yang trendy dan yang nyaman versi pribadi. Bukankah kita niat meutup aurat itu karena Allah?, bukan karena mengharapkan perhatian dan pujian dari manusia. Atau kepuasan pribadi. Bukan kan? Karena jika itu benar maka janganlah kita meminta balasan perbuatan kita kepada Allah, tetapi mintalah balasannya dari manusia yang lain. Ukhtiku, aku memaklumi, seperti apa dunia yang kita tempati saat ini. seperti apa arus berpikir wanita saat ini. rasanya sulitkan mengerjakan sesuatu semata-mata karena Allah saja dan tidak karena untung dan rugi. Sepertinya waktu kita habis untuk me

3 Pertanyaan Besar dalam Hidup (Uqdatul Kubra)

Ada 3 Pertanyaan Besar yang harus bisa dijawab oleh orang yang hidup. 3 pertanyaan ini seperti simpul besar, yang apabila ini bisa dijawab dengan benar maka ia akan bisa menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan lain dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dengan benar. jawaban yang benar ini akan membuat kita merasakan ketenangan hati, terpuaskan akal kita dan sesuai dengan fitrah manusia. pertanyaannya yaitu: DARI MANA MANUSIA BERASAL?, UNTUK APA MANUSIA HIDUP DI DUNIA INI ?dan AKAN KEMANA KITA SETELAH KEHIDUPAN INI? coba deh kalian jawab. apa jawaban kalian. tulisan ini akan saya lanjutkan dengan jawaban yg insya Allah memuaskan.

Mahkota lima Ribu Rupiah

            Mata Wini sudah terasa berat, kepalanya sudah tergolek pasrah di atas bantal, tinggal menghitung detik ia akan tertidur pulas andai saja smartphonenya tidak berbunyi nyaring. “Setengah Mati Merindu”nya Judika memenuhi ruang kamar kosnya yang sempit. Sekiranya tetangga kamarnya tidak protes, pasti ia akan menikmati lagu kesayangannya itu sedikit lebih lama. “Ya, halo?” tanyanya dengan suara seperti setengah sadar. “Dengan Meilani?” suara nge-bass. Wini mengerutkan dahi. Ia agak jengkel, tidurnya terganggu dengan sebuah telepon salah sambung. “Maaf salah sambung” balasnya dengan suara ketus. Hampir saja ia mematikan telepon tetapi suara di seberang keburu menyahut. “Ini bukan dengan Meilani, ya? Berarti Yoga salah kasih nomer nih.” “Yoga? Siapa ? Maaf gak kenal juga. Sudah ya.” Wini pun menutup teleponnya.  Ia kembali memejamkan mata. “Halo, kalo bukan dengan Meilani lalu kamu siapa?” suara lelaki tadi masih terdengar dari hape bahkan menjadi semakin kera