Orang bilang mereka kembar. Tetapi sejak pertama kali aku mengenal mereka aku tahu, mereka kembar yang berbeda. Wajah mereka, sikap mereka terutama gaya mereka. Hanya satu kesamaan yang ku tahu, mereka adalah sahabatku; sahabat kecilku. Keluarga ku pindah dari Ngalian, Jawa Tengah ke rumah nenek di ujungpandang. Persis di depan rumahku ada anak yang seusia denganku, mereka si kembar, ku sebut mereka Durian dan Kura-kura dan seorang adik kecil mereka yang juga seumuran dengan adikku. Sejak usiaku 4 tahun kala itu hingga masuk SD, teman terdekatku hanya mereka berdua. Si Durian dan Kura-kura. Kami main bersama dari pagi hingga petang, dari main masak-masakan, pukul-pukulan, hingga kejar-kejaran. Ketika orang tuaku pergi maka mereka berdualah yang menemani kami main di rumah. Sebaliknya juga berlaku, jika orang tua mereka pergi kami akan main di rumah mereka. Orang-orang bahkan menyebut kami si 4 bersaudara saking selalunya bersama; aku, adikku, durian dan kura-kura. Suatu h
inilah kebebasan yang hakiki, tak terkekang nafsu dan keinginan, hanya tulus penghambaan