Banyak orang yang beranggapan kalau Zona Nyaman itu adalah memang nyaman sehingga tidak mau meninggalkannya. Memang, ada “kenyamanan” di zona nyaman. Hanya saja kenyamanan itu adalah semu, bukan nyaman sesungguhnya. Untuk memahami arti nyaman yang semu ini bisa diilustrasikan dengan perbandingan seseorang yang lebih memilih uang yang lebih kecil karena menghindari bekerja. Seorang ibu bertanya kepada anaknya, “Mau pilih yang mana? Rp 100.000 tapi kamu harus bantu mamah cuci piring atau Rp 10.000 saja?” Orang yang suka berada di zona nyaman akan memilih uang Rp 10.000 sebab tidak perlu capek-capek membantu ibu mencuci piring. Dia pikir, dia nyaman karena tidak perlu capek. Dia akan mengatakan kalau bagi dia uang Rp 10.000 itu lebih dari cukup sehingga dia berharap uang Rp 10.000 lagi dengan gratis suatu saat nanti. Nyaman disini adalah karena tidak perlu usaha, tidak perlu gagal, tidak perlu menghadapi hambatan, tida
inilah kebebasan yang hakiki, tak terkekang nafsu dan keinginan, hanya tulus penghambaan